Fiksi kilat (flash fiction) berikut diterjemahkan dari Password Incorrect (2008) gubahan Nick Name—sebagai pseudonim atau nama pena, identitas penulis belum diketahui.
Kata Sandi Salah
Karena kisah berikut bakal benar-benar banal, maka ceritanya bakal ringkas belaka.
Peter Maria Kędzierzyna dari marga Tschekan membeli model ponsel terbaru generasi ke-25 dari Siemens-BenQ-Nokia-LG ABC 123, yang merangkum semua pencapaian umat manusia sampai di era di mana Bill Gates menjadi presiden kehormatan Amerika Serikat.
Dari marga Tschekan, seorang manajer dari departemen mahapenting dari perusahaan perangkat lunak penting telah menghabiskan dua minggu penuh memasukkan semua data yang relevan dalam hidupnya. Dan tidak saja data ponsel dan alamat. Dia memasukkan semua kode, PIN, kata sandi, alamat surel dan beragam cara data-data itu disusun, nama orangtua, nama depan dan belakang saudara jauh dan tingkat kekerabatannya, tanggal-tanggal penting, golongan darah, tanggal lahir, nomor perlindungan sosial, surat izin mengemudi dan nomor paspor, rekening bank, puncakdasa buku-buku, CD, pangan gourmet, lapangan golf, karya-karya pelukis modern favoritnya, kerajinan perak turun-temurun dan istana-istana Eropa, dalam gaya rococo. Dia juga menambahkan puncakdasa negara-negara dan tempat eksotis yang ia ingin kunjungi.
Setelah dua minggu, Peter dari Tschekan menyadari bahwa ponselnya lebih berharga ketimbang secarik lukisan oleh de Bonnet-Majak—seniman nomor satu di daftarnya. Dia memutuskan untuk menjaga ponselnya dengan kata sandi tambahan, yaitu: *****.
Berjaga-jaga, dia juga menyetel kata sandi kedua untuk melindungi berkas-berkas yang berisi sesuatu yang ia sebut sebagai, “data personal strategis.” Dia menambahkan kedua kata sandi ke ponselnya, untuk berjaga-jaga.
Suatu hari, ketika ia bercakap-cakap dengan seorang perempuan, dia tidak sengaja menggores ponsel tersayangnya. Walau goresannya mungil, hal itu membuatnya patah hati dan menghantuinya selama dua minggu. Perkara itu membuat Kędzierzyna dari Tschekan tertekan dan berkesimpulan pasca-terapi bahwa ia telah hidup dengan begitu tegang dan butuh menenangkan pikirannya yang berkeliaran. Dia sedang bermain dengan ponselnya ketika dengan tidak sengaja, daftar puncakdasa dari tempat-tempat eksotis muncul.
“Nepal,” pria dari Tschekan itu membaca, dan dua hari kemudian dia telah duduk di bangku pesawat menuju Katmandu.
Dia meletakkan ponselnya di sebuah loker bagasi di bandara, sehingga bagian tepinya tidak akan tergores.
Tiga bulan kemudian, dia kembali, mengambil ponselnya dan tidak dapat mengingat kata sandinya, yaitu: *****.
Kemudian, orang-orang memperhatikan seorang turis dengan tas gendong, mondar-mandir di taman dan berulang-ulang merapal berbagai urutan lima huruf. Laki-laki itu tidak ingat namanya dan tidak dapat menjelaskan di mana dia tinggal.





Leave a comment